Hari pertama di Bandung (16 Juni 2013) lagi – lagi saya akan menceritakan kisah perjalanan aku di Bandung. Setelah merasakan kuliner Khas Bandung ialah Mie Kocok Kaki Sapi malamnya perut memanggil untuk diisi dengan sesuatu makanan. Sore hari pukul 17.00 WIB ialah jam yang sempurna untuk menikmati situasi Bandung khususnya di Jalan Braga – Bandung.
Walaupun sore hari tetapi aktifitas masyarakat di sini tetap ramai terutama para penjualyang bersiap-siap membuka barang jualan makanan malamnya. Setelah berkeliling di sekitaran Jalan Braga rasanya perut perlu di isi. Perjalanan terhenti adab ada penjualkaki lima yang menyajikan menu masakan aneka nasi goreng. Tak berfikir usang saya dan sahabat saya pribadi mendatangi tempat makan tersebut.
Tempat makan ini terbilang unik karena terletak di dalam lorong dan lorong tersebut masih aktif untuk dilewati oleh penduduk sekitar baik pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Nama kawasan makan tersebut bernama “Warung Braga” nama tersebut sesuai dengan nama jalan di sekeliling .
Warung Braga menawarkan aneka macam macam masakan dan minuman mirip nasi goreng serta aneka Juice. Berikut hidangan kuliner di Warung Braga:
Kami memesan Nasi goreng dan teh hangat, rasa nasi gorengnya pun tidak kalah dengan nasi goreng di Lampung. Agar mampu menikmati 1 takaran nasi goreng + teh hangat anda hanya mengeluarkan uang Rp. 15.000 saja.
Warung makan ini telah lama sekitar puuhan tahun telah di sini dan tetap eksis dan banyak pelanggan walaupun di sekeliling warung tersebut banyak rumah makan modern.
Yang paling khas dari warung makan ini yakni letaknya di dalam lorong sehingga anda dapat mencicipi suasana aktifitas penduduk dan hilir mudik masyarakatdi Jalan Braga.
Kreatifitas penduduk di jalan ini pun terlukiskan pada tembok-tembok di dalam lorong adalah ada grafity yang unik.
Jika anda berkunjung ke Bandung tengoklah ke Jalan Braga karena di jalan ini suasananya sangat khas dengan bangunan kuno mirip jaman dulu :-).